Kirab Tumpeng Ketupat Coklat, Tradisi Unik Lebaran di Blitar
BLITAR – Kupatan merupakan salah satu tradisi masyarakat Indonesia yang digelar setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini terus dilakukan turun-temurun oleh masyarakat dengan berbagai cara yang unik.
Salah satunya yakni perayaan tradisi Kirab tumpeng ketupat coklat di Blitar, tepatnya di Wisata Edukasi Kampung Coklat, Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.
Tradisi Kirab Tumpeng Ketupat Coklat kembali digelar tahun ini dengan menyediakan 2.000 porsi ketupat coklat bagi pengunjung di Wisata Edukasi Kampung Coklat, Rabu (17/4/2024).
Yang membuat Kirab Budaya 2000 Ketupat Coklat begitu unik adalah keberadaan ketupat yang tidak lazim. Selain menggunakan beras sebagai bahan utama, ketupat yang diarak juga dicampur dengan cokelat, memberikan cita rasa yang istimewa dan menarik perhatian pengunjung.
Hal ini menjadi bukti nyata dari nguri-uri budaya Jawa dalam merayakan tradisi lebaran dengan cara yang unik dan kreatif.
Dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Blitar turut menjadikan Kirab Budaya 2000 Ketupat Cokelat semakin meriah. Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah, turut hadir secara langsung dalam acara tersebut, memberikan semangat dan dukungan kepada seluruh panitia dan peserta. Keberadaan beliau dalam acara tersebut juga menjadi simbol pentingnya pelestarian budaya dan promosi pariwisata bagi daerah tersebut.
Suasana semakin meriah ketika tumpeng ketupat, yang menjadi pusat perhatian dalam Kirab Budaya 2000 Ketupat Cokelat, diarak keliling kampung oleh barisan pembawa tumpeng yang mengenakan busana adat Jawa. Diiringi oleh musik gamelan yang sakral, barisan tersebut membawa sesaji lengkap sebagai ungkapan syukur dan kebersamaan dalam merayakan Idul Fitri.
Kirab Budaya 2000 Ketupat Cokelat bukan hanya sekadar acara tahunan biasa, tetapi juga menjadi wadah untuk merayakan kekayaan budaya lokal sambil mempromosikan pariwisata daerah. Melalui keunikan dan keindahan acara ini, Kampung Coklat Blitar terus menjaga warisan budayanya dan memperkaya pengalaman wisata bagi para pengunjung.
Puncak kemeriahan dari Kirab Budaya 2000 Ketupat Cokelat terjadi saat Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah, melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol pembukaan resmi acara. Dalam suasana hening dan penuh khidmat, Bupati Rini dengan hati penuh syukur memotong tumpeng tersebut, menyirami acara dengan berkah dan keberkahan.
Tak lama setelah pemotongan tumpeng, suasana riuh rendah terjadi ketika warga yang hadir berebut tumpeng yang baru saja dikirab. Dengan semangat dan keceriaan, warga saling berbagi tumpeng yang telah dipotong oleh Bupati, menjadi momen yang tak terlupakan dalam perayaan tersebut.
Kholid Mustofa, pemilik Wisata Edukasi Kampung Coklat, dengan penuh semangat menyampaikan keyakinannya akan pentingnya pelestarian budaya Jawa melalui tradisi Kirab Budaya 2000 Ketupat Cokelat.
“Kupatan ini juga sebagai bentuk rasa syukur kami dan juga sebagai doa untuk memulai berkarya satu tahun ke depan. Semoga satu tahun ke depan eksistensi Kampung Coklat diberikan kelancaran dan lebih berkah serta lebih melimpah lagi,” kata Kholid.
Kholid tampak optimis akan masa depan Kampung Coklat, menyiratkan harapannya akan kelangsungan acara budaya tersebut serta pertumbuhan bisnis lokal yang terkait dengannya. Ia juga berbagi pengetahuannya tentang makna di balik pilihan sedekah ketupat cokelat.
“Kenapa kok sodaqoh ketupat cokelat? Karena di hari raya ini kita saling memaafkan, itu maknanya dari kupatan. Dan tentunya untuk wisatawan bisa tahu, kupatan adalah budaya yang terus diuri-uri,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah dalam sambutannya menekankan pentingnya pelestarian budaya Kirab Tumpeng Ketupat Cokelat sebagai aset yang harus dijaga dengan baik.
“Kegiatan seperti Kirab Budaya 2000 Ketupat Cokelat tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan tradisi kita, tetapi juga peluang untuk memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada dunia luar,” tuturnya, dengan tekad untuk memperluas dampak positif dari kegiatan budaya tersebut.
Selain itu, Bupati Rini Syarifah juga mengapresiasi kontribusi dari PT. Kampung Coklat yang telah membantu menggerakkan sektor pariwisata di Kabupaten Blitar. Kehadiran wisata edukasi Kampung Coklat, menurutnya, telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, bahkan berhasil menekan tingkat pengangguran.
“Dalam Tahun 2023, kita berhasil menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 5,45% menjadi 4,91%, sebuah pencapaian yang luar biasa.Hal ini menunjukkan bahwa obyek wisata edukasi seperti Kampung Coklat memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan ekonomi lokal,” ujar Bupati.
Dengan penuh harapan, Bupati Rini menyampaikan pesan bahwa pengelolaan obyek wisata edukasi ini harus terus dilakukan dengan pendekatan inovatif dan kreatif.
“Kami berharap agar semakin banyak wisatawan yang mengunjungi Kampung Coklat, dan hal ini bisa menjadi dorongan bagi kunjungan wisatawan ke obyek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Blitar,” tambahnya.
Bupati juga menetapkan target ambisius untuk kunjungan wisatawan tahun ini, dengan harapan melampaui angka 3 juta wisatawan.
“Kunjungan wisatawan di Kabupaten Blitar pada Tahun 2023 telah mencapai 2,8 juta, naik sebesar 9,10% dari tahun sebelumnya. Untuk itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan promosi dan fasilitas pariwisata guna menarik lebih banyak pengunjung ke Kabupaten Blitar,” tegasnya.
Dengan demikian, Kirab Budaya 2000 Ketupat Cokelat di Kampung Coklat Blitar bukan sekadar acara tahunan biasa, tetapi menjadi magnet wisata budaya yang memikat, memperkaya pengalaman dan pengetahuan tentang kekayaan budaya Jawa, serta menyiratkan pesan perdamaian dan persaudaraan yang kuat.
Share this content: