Sebuah bangsa yang besar tidak akan melupakan sejarahnya. Sejarah yang berakar dari budaya dan tradisi kearifan lokal. Seperti Amazingnya Kirab Bedol Pusaka sebagai cucuk lampah atau perjalanan awal ritual HUT Kabupaten Blitar ke 694.
Kirab Bedol Pusaka adalah kirab kitab sejarah, panji lambang daerah dari tempat pusaka. Kirab akan singgah ke berbagai destinasi wisata sejarah di Kabupaten Blitar.
Hari ini, kitab dan panji Kabupaten Blitar diterima oleh Bupati. Selanjutnya diserahkan ke sekda. Kirab dimulai dari Pendopo Ronggo Hadi Negoro menuju Candi Penataran.

“Ritual ini sudah ada sejak tahun 1976. Kitab sejarah dan lambang panji kabupaten akan kita arak ke berbagai destinasi wisata yang ada kaitannya dengan sejarah Kabupaten Blitar,” kata Bupati Blitar Rijanto saat memberangkatkan iringan kirab, Senin (30/7/2018).
Kirab Bedol Pusaka ini diirinngi omanggolo yudo,raja permaisuri,pagar ayu pagar dan bagus.
Pasukan inti kirab di Candi Penataran diterima kepala dinas pendidikan dan akan bermalam di Candi Penataran. Esok pagi kirab menuju petapaan Dewi Kili Suci di Kecamatan Srengat.
Selanjutnya, tanggal 2 Agustus kirab akan menuju ke Gong Kyai Pradah di Kecamatan Sutojayan. Lalu ke Candi Sawentar di Kecamatan Kanigoro. Di setiap tempat itu kitab akan disemayamkan selama satu malam.

“Puncaknya, kirab dibawa menuji Sasana Adi Praja denhan pembacaan serat Ambyo. Baru dikirab menuju Aloon Aloon Blitar dalam Pisowanan Agung,” jelas Bupati Rijanto.
Dalam Pisowanan Agung itu, kitab dan lambang panji Kabupaten Blitar kembali diserahkan ke bupati. Selanjutnya benda-benda bersejarah itu kembali disimpan di Pendopo Ronggo Hadinegoro.
Sungguh sebuah tradisi mulia untuk melestarikan sejarah berdirinya sebuah wilayah kabupaten. Disinilah Amazing Blitar terus berkembang, dengan berakar pada budaya kearifan lokal. (*)
post by : https://m.timesindonesia.co.id/read/178448/20180730/175115/amazingnya-kirab-bedol-pusaka-bagian-ritual-hut-kabupaten-blitar-ke-694/
